
Makan Sayur Saja Tidak Cukup! Inilah Jenis Serat yang Benar-Benar Bermanfaat untuk Usus
Banyak orang berpikir bahwa dengan mengonsumsi banyak sayur, mereka sudah mendapatkan cukup serat. Tapi tahukah kamu bahwa tidak semua serat memiliki manfaat yang sama? Blog ini akan menjelaskan serat larut dan manfaatnya. Studi terbaru mengungkap bahwa jenis serat yang dikonsumsi sangat menentukan efeknya terhadap kesehatan usus dan mikrobiota.
Dalam artikel ini, kita akan membahas jenis-jenis serat, bagaimana cara memenuhi kebutuhan serat larut, serta bagaimana produk BloomLab membantu melengkapi kebutuhan ini secara praktis!
π
Studi: Bagaimana Serat Mempengaruhi Gut Microbiota?
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Microorganisms pada tahun 2022 meneliti dampak konsumsi serat terhadap kesehatan mikrobiota usus manusia. Studi ini menemukan bahwa:
β
Serat larut (soluble fiber) lebih mudah difermentasi oleh bakteri baik, menghasilkan Short-Chain Fatty Acids (SCFA) seperti butyrate yang penting bagi kesehatan usus.
β
Serat tidak larut (insoluble fiber) lebih berperan dalam mempercepat pergerakan makanan di usus, tetapi tidak banyak memberikan makanan bagi bakteri baik.
β
Serat prebiotik seperti inulin, FOS, dan GOS secara spesifik meningkatkan populasi Bifidobacterium dan Lactobacillus, dua jenis bakteri baik yang berperan besar dalam kesehatan metabolisme dan pencernaan.
β
Kombinasi berbagai jenis serat memberikan efek paling optimal bagi gut microbiota dibandingkan hanya mengonsumsi satu jenis serat saja.
π
Jenis-Jenis Serat dan Manfaatnya
1. Serat Larut (Soluble Fiber) β Paling Berpengaruh pada Gut Microbiota
Serat larut menyerap air dan membentuk gel dalam sistem pencernaan. Inilah jenis serat yang mampu memberi makan bakteri baik di usus!Macam-Macam Serat Larut dan Manfaatnya:
β
Inulin & Fructooligosaccharides (FOS)
- Sumber: Bawang putih, bawang bombay, asparagus, pisang hijau
- Manfaat: Meningkatkan populasi Bifidobacterium, meningkatkan produksi butyrate (penting untuk kesehatan usus)
β
Galactooligosaccharides (GOS)
- Sumber: Kacang-kacangan, susu fermentasi
- Manfaat: Mengurangi peradangan, meningkatkan imunitas usus
β
Beta-Glucans
- Sumber: Oat, barley
- Manfaat: Menurunkan kolesterol, meningkatkan sistem imun
β
Pektin
- Sumber: Apel, pir, jeruk
- Manfaat: Mengontrol gula darah, meningkatkan rasa kenyang
β
Mucilage
- Sumber: Chia seed, flaxseed, okra
- Manfaat: Membantu pencernaan dan melindungi lapisan usus
2. Tidak Larut (Insoluble Fiber) β Pelancar Pencernaan
Serat tidak larut tidak difermentasi oleh bakteri usus, tetapi membantu melancarkan buang air besar dan mencegah sembelit.Contoh & Sumbernya:
β
Selulosa: Sayuran hijau seperti brokoli, bayam, wortel
β
Lignin: Gandum utuh, kacang-kacangan, biji-bijian
β
Hemicellulose: Kulit biji-bijian, dedak gandum
π
Berapa Kebutuhan Serat Harian?
β
Laki-laki dewasa: 38g total serat per hari
β
Perempuan dewasa: 25g total serat per hari
β
Kebutuhan serat larut: Minimal 5-10g per hari
πͺ
Cara Memenuhi 10g Serat Larut Per Hari
Sarapan (4.5g Serat Larut)
- Oatmeal (40g) β 2g
- Chia Seed (10g) β 1.5g
- Pisang (1 buah) β 1g
Makan Siang (3.5g Serat Larut)
- Lentil (100g) β 1.5g
- Alpukat (setengah) β 1.5g
- Wortel (1 buah) β 0.5g
Camilan (2g Serat Larut)
- Apel (1 buah) β 1g
- Flaxseed (10g) β 1g
π₯
Total: 10g serat larut!
π
Bagaimana BloomLab Membantu Memenuhi Kebutuhan Serat?
π
LunaBloom: Mengandung Inulin, Psyllium Husk, dan Fibersol, kombinasi serat larut & prebiotik untuk mendukung mikrobiota usus.
π
MetaBloom: Mengandung Inulin, FOS, Psyllium Husk, dan Gum Arabic, serat larut yang membantu meningkatkan pertumbuhan bakteri baik.
π
RiceLim: Meningkatkan kandungan serat dalam nasi, solusi praktis untuk memenuhi kebutuhan serat tanpa mengubah pola makan.